Pendidikan merupakan salah satu kunci kemajuan suatu negara dan yang menentukan maju atau mundurnya suatu pendidikan adalah dilihat dari kualitas tenaga kependidikannya yaitu guru. Dengan demikian, tugas menjadi guru adalah tugas yang sangat mulia karena pelaku dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Tugas utama guru adalah mendidik, membina, dan mengajar atau dalam pendidikan Islam disebut Tarbiyah, Tadib, dan Talim, bukan hanya itu, guru juga diwajibkan untuk terus mentarbiyah, mentadib, dan mentalim dirinya guna meningkatkan kualitas diri dan keprofesionalismean-Nya sebagai seorang pendidik.
Dr Awaluddin Faj, M.Pd Penulis Buku Ruhul Mudarris Membangun Spirit Ruh Pendidik Sejati dan juga Konsultan Pendidikan Islam mengatakan “Seorang Guru merupakan salah satu hal terpenting dalam komponen pendidikan, seorang guru haruslah menjadi sosok yang tangguh dalam dunia pendidikan, karena peran seorang guru bukan hanya memberikan pelajaran berupa materi saja, akan tetapi lebih daripada itu. Dibalik seorang guru itu harus mencapai tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, namun seorang guru juga haruslah memiliki peran tak terbatas yaitu peran sebagai guru, orang tua, teman, motivator, dokter, konten kreator, psikolog dan lain sebagainya. Maka dari itu lah peran menjadi guru adalah peran terberat sekaligus terhebat yang dialami oleh seorang guru”
Maka, Salah satu yang perlu ditingkatkan adalah metode pengajaran. Karena metode sangatlah penting untuk dimiliki dan dikuasai oleh guru. Semakin banyak metode yang dikuasai, guru akan semakin efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dirancangnya.
Sekolah, pesantren maupun universitas adalah lembaga pendidikan yang berorientasi menghasilkan lulusan yang kompoten sesuai dengan visi dan misi yang sudah ditepatkan demi tercapainya tujuan pendidikan. Oleh Karenanya, para gurunya senantiasa dibekali dengan berbagai perangkat pendukung pembelajaran salah satunya keilmuan tentang metode pengajaran sehingga ia mampu menjadi guru yang inspiratif, kreatif dan inovatif.
Mengutip ungkapan Alm. KH Abdullah Syukri Zarkasyi yang mengatakan “Ath-thoriqatu ahammu minal maddah. Wal mudarris ahammu minat thoriqah. Wa ma ahammu minal mudarris. Ruhul mudarris ahammu min mudarris binafsihi.”
Lebih kurang maknanya seperti ini. “Metode itu lebih penting daripada materi. Tapi guru lebih penting daripada metodenya. Lalu apa yang lebih penting dari seorang guru ? Jiwa guru lebih penting daripada guru itu sendiri.” Semoga setiap lembaga Islam bisa membangun spirit Ruhul Mudarris pada semua guru yang menjadi pendidik di lembaganya.
Bagi Bapak dan ibu yang menginginkan untuk mengadakan Workshop Kompetensi Guru Tentang Membangun Spirit Ruhul Mudarris, bisa hubungi wa.me/087889983338